MAKALAH
PRODUK PUPUK ORGANIK
“BIO
SLURRY”
OLEH :
1.Coprius
Tarawacu (1113107)
2.Saralince
S.Dappa (1113106)
3.Ibnu Burdah (1113112)
4.Ewil M.Tsolenaen
(1113109)
6.Rita J.Meha (1113089)
Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Kristen Wirawacana Sumba
Jln.R
Suprapto No 35,Waingapu 87113
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
21. Latar Belakang
Dalam era Globalisasi sekarang ini
tidaklah mengherankan jika kita dituntut untuk mengikuti perkembangan jaman
yang maju. Dan mau tidak mau kita harus bisa beradaptasi terhadap kemajuan ilmu
pengetahuan ataupun dalam bidang lainya. Maka dibutuhkan kreatifitas agar
masyarakat tidak tergantung kepada produk-produk luar daerah termasuk pupuk
untuk tanaman.
Perkembangan terkini menunjukkan
minat para petani dalam menanam tanaman yang semakin menurun sebagai akibat
perubahan iklim yang terus terjadi di berbagai daerah didunia,perubahan iklim
tersebut mengakibatkan para petani gagal panen dan produktifitas yang terus
menurun.
Kini max fm melalui pupuk BIO SLURY
berusaha memberikan pengharapan kepada petani dengan menghadirkan produk pupuk
yang berkualitas karena berasal dari pupuk alami yang diolah dengan teknologi
terkini yang mampu meningkatkan produktifitas dan kekebalan tanaman dari segala
jenis penyakit serta kegunaan lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas dapat disimpulkan suatu rumusan masalah tersebut ialah:
1. Bagaimana
Max FM memproduksi Pupuk BIO SLURY?
2. Apa
keunggulan produk BIO SLURY?
3. Bagaimana
cara mempromosikan produk tersebut?
4. Berapa
harga pupuk BIO SLURY?
5. Dimana
produk tersebut bisa didapatkan?
1.3 Tujuan dan manfaat penelitian
Berdasarkan
rumusan masalah diatas maka tujuan dan manfaat yang ingin dicapai ialah sebagai
berikut :
1. Untuk
mengetahui bagaimana pupuk BIO SLURY diproduksi
2. Mengetahui
keunggulan produk BIO SLURY
3. Untuk
cara Radio Max Fm mempromosikan produk
tersebut
4. Untuk
mengetahui harga produk tersebut
5. Untuk
mengetahui tempat produk dipasarkan
BAB II
MARKETING MIX
2.1.Pengertian Strategi Pemasaran
Sebelum penjelasan lebih lanjut mungkin sebaiknya
kita harus paham dan mengerti terlebih dahulu mengenai apa itu strategi
pemasaran. Perencanaan strategi pemasaran produk memberikan dasar bagi
perusahaan untuk mengambil langkah yang efektif untuk masa yang akan datang.
Strategi Pemasaran menurut W. Y. Stanton adalah
sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk
merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual
maupun potensial
2.2.
Hal-Hal
perlu dipertimbangkan sebelum menerapkan Strategi Pemasaran Produk
Menerapkan Strategi pemasaran di awali dengan
menganalisa secara keseluruhan dari situasi perusahaan Pemasar harus melakukan
analisis SWOT (SWOT analysis), di mana ia menilai kekuatan (strengths [S]),
kelemahan (weaknesses [W]), peluang (opportunities [O]), dan ancaman (threats
[T]) perusahaan secara keseluruhan
·
Kekuatan (Strengths) meliputi kemampuan
internal, sumber daya, dan faktor situasional positif yang dapat membantu
perusahaan melayani pelanggannya dan mencapai tujuannya
·
Kelemahan (Weaknesses) meliputi
keterbatasan internal dan faktor situasional negatif yang dapat menghalangi
performa perusahaan
·
Peluang (Opportunities) adalah faktor
atau tren yang menguntungkan pada lingkungan eksternal yang dapat digunakan
perusahaan untuk memperoleh keuntungan
·
Ancaman (Threats) adalah faktor pada
lingkungan eksternal yang tidak menguntungkan yang menghadirkan tantangan bagi
performa perusahaan
2.3.
Faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam Strategi
Pemasaran
Dalam strategi pemasaran, ada bebarapa faktor
utama yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan yaitu :
1.
Siklus Daur hidup produk, Strategi harus disesuaikan dengan
tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan
dan tahap kemunduran.
2.
Tingkat persaingan perusahaan di pasar, Strategi pemasaran harus bisa
disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam tingkat persaingan, apakah dalam
kategori memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil dari
ceruk pasar.
3.
Keadaan ekonomi, Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan
situasi ekonomi, perusahaan harus memandang ke depan dan mengembangkan strategi
jangka panjang untuk memenuhi kondisi yang sedang berubah dalam industri mereka
dan memastikan kelangsungan perusahaan pada jangka panjang
Penerapan Strategi Pemasaran melalui langkah-langkah sebagai
berikut:
·
Segmentasi Pasar (Market Segmentation), adalah tindakan membagi pasar
menjadi kelompok pembeli berbeda dengan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku
berbeda yang mungkin memerlukan produk atau bauran pemasaran terpisah
·
Penetapan Target Pasar (Market Targeting), yaitu proses mengevaluasi daya
tarik masing-masing segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang akan
dilayani, penetapan sasaran pasar terdiri dari merancang strategi untuk
membangun hubungan yang benar dengan pelanggan yang tepat, atau sebuah
perusahaan besar mungkin memutuskan untuk menawarkan ragam produk yang lengkap
dalam melayani seluruh segmen pasarnya, sebagian besar perusahaan memasuki
pasar baru dengan melayani segmen tunggal, dan jika hal ini terbukti berhasil,
mereka menambahkan segmen
·
Diferensiasi dan Posisi Pasar (Differentiation & Positioning),perusahaan harus memutuskan
bagaimana mendifferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran
dan posisi apa yang ingin ditempatinya dalam segmen tersebut, posisi produk adalah
tempat yang diduduki produk relatif terhadap pesaingnya dalam pikiran konsumen,
pemasar ingin mengembangkan posisi pasar unik bagi produk mereka. Jika sebuah
produk dianggap sama persis dengan produk lainnya di pasar, konsumen
tidak mempunyai alasan untuk membelinya.
2.5.Mengembangkan Strategi
Pemasaran dan Bauran Pemasaran Terintegrasi
Setelah strategi pemasaran ditetapkan maka perusahaan diharapkan
untuk menerapkan dan merencanakan rincian bauran pemasaran (Marketing Mix)
merupakan kumpulan alat pemasaran taktis terkendali – produk, harga, tempat,
dan promosi yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang
diinginkan di pasar sasaran.
Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan
perusahaan untuk mempengaruhi permintaan akan produknya yang terdiri dari
“empat P” yaitu:
1) Produk
Produk adalah segala sesuatu yang berupa barang dan
jasa yang ditawarkan kepada masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli atau
dikonsumsi guna memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan terhadap konsumen.
Di dalam strategi bauran pemasaran, produk merupakan unsur yang paling penting,
karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Tujuan utama dari produk
adalah untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju dengan meningkatkan
kemampuan bersaing atau mengatasi persaingan.
Sofjan membagi produk menjadi tiga
tingkatan, yaitu :
1.
Produk inti, yang merupakan inti atau dasar yang sesungguhnya dari produk yang
ingin diperoleh atau didapatkan oleh seorang pembeli atau konsumen dari produk tersebut.
2.
Produk formal, yang merupakan bentuk, model, kualitas/mutu, merk, dan kemasan
yang menyertai produk tersebut.
3.
Produk tambahan, adalah tambahan produk formal dengan berbagai jasa yang
menyertainya, seperti pemasangan, pelayanan, pemeliharaan, dan pengangkutan
secara cuma-cuma.
2.1.Pengertian
Pupuk Organik Cair Dan Pemupukan Secara Umum
pupuk merupakan suatu bahan yang
digunakan untuk menambah hara tanah dan menambah kesuburan tanah sehingga
tanaman yang ditanam pada media tersebut dapat memperoleh cukup hara guna
memenuhi kebutuhan untuk tumbuh dan
berkembang secara optimal. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari
bahan- bahan organik yang ramah terhadap lingkungan, seperti tumbuhan, hewan,
ataupun limbah organik lainnya, sedangkan pupuk organik cair merupakan pupuk
organik yang memiliki wujud berupa cairan sehingga pupuk ini mudah larut saat
digunakan. Secara luas, pemupukan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan
pemberian bahan kepada tanah dengan tujuan memperbaiki dan meningkatkan
kesuburan tanah. Secara khusus, pemupukan dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan pemberian bahan yang dimaksudkan untuk menambah hara tanaman pada
tanah. Pemberian pupuk harus disesuaikan dengan bentuk pupuk, jenis pupuk,
kondisi lahan dan tanaman, sistem
perakaran tanaman, dan daya serap tanaman serta tanah terhadap unsur
hara agar pemupukan dapat lebih efektif
dan efisien.
2.2.Harga
Harga adalah sejumlah uang yang
konsumen bayar untuk membeli produk atau mengganti hak milik produk. Oleh
karena menghasilkan penerimaan penjualan, maka harga mempengaruhi tingkat
penjualan, tingkat keuntungan, serta share pasar yang dapat dicapai oleh
perusahaan.
Dalam penetapan harga perlu
diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik langsung maupun tidak
langsung. Faktor yang mempengaruhi secara langsung adalah harga bahan-baku,
biaya produksi, biaya pemasaran, adanya peraturan pemerintah dan faktor
lainnya. Faktor yang tidak langsung, namun erat hubungannya dalam penetapan
harga, adalah harga produk sejenis yang dijual oleh para pesaing, pengaruh
harga terhadap hubungan antara produk subtitusi dan komplementer, serta
potongan untuk para penyalur dan konsumen.
Oleh karena itu, seorang produsen
harus memperhatikan dan memperhitungkan faktor-faktor tersebut di atas di dalam
penentuan kebikajakan harga yang akan ditempuh, sehingga nantinya dapat
memenuhi harapan produsen itu untuk dapat bersaing dan kemampua perusahaan
mempengaruhi konsumen.
Max
Fm mematok harga dengan harga terjangkau yaitu Rp.25.000/L.hal ini dihitung
berdasarkan akumulasi dari biaya sebagai berikut:
Biaya
Tenaga Kerja =Rp.15.000/L
Biaya
transportasi =Rp.5000/L
Biaya
bahan =Rp.5000/L
Total =Rp.25000/L
2.3.PROMOSI
Promosi adalah berbagai kegiatan perusahaan untuk
mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada pasar sasaran. Variabel
promosi meliputi antara lain sales promotion, advertising, sales force, public
relation, and direct marketing.
a.
Advertising, yaitu semua bentuk presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang,
atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran.
b.
Sales promotion, yaitu insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan
mencoba atau pembelian produk dan jasa.
c. Public
relations and publicity, yaitu berbagai program yang dirancang untuk
mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individual yang
dihasilkan.
d.
Personal selling, yaitu interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli
dengan tujuan melakukan penjualan.
e. Direct
marketing, yaitu melakukan komunikasi pemasaran secara langsung untuk
mendapatkan respon dari pelanggan dan calon tertentu, yang dapat dilakukan
dengan menggunakan surat, telepon, dan alat penghubung nonpersonal lain.
Sehingga pemilik produk melakukan promosi melalui
radio,pertemuan-pertemuan dengan para petani didesa-desa,melalui situs
maxfm.com dan melalui spanduk yang dipasang di studio radio maupun di tempat
lain.
2.4.TEMPAT
Tempat
adalah berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan/dijual
terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat meliputi antara lain
channels, coverage, assortments, locations, inventory, dan transport. Produk
tidak banyak artinya bagi pelanggan apabila tidak tersedia pada saat dan tempat
ia diinginkan.
Produk mencapai pelanggan melalui
saluran distribusi (distribution channel). Saluran disrtibusi adalah rangkaian
perusahaan atau individu mana pun yang ikut serta dalam arus barang dan jasa
dari produsen kepada pemakai akhir atau konsumen.
Menurut Sofjan Assauri dalm bukunya, bentuk pola distribusi dapat
dibedakan atas :
1.
Saluran langsung, yaitu: produsen
dan konsumen.
2.
Saluran tidak langsung, dapat berupa :
a. Produsen pengecer konsumen.
b. Produsen pedagang besar/menengah pengecer konsumen
c. Produsen
pedagang besarpedagang menengah
pengecer konsumen
Permasalahan yang diutamakan dalam
mata rantai saluran distribusi adalah kelancaran penyampaian dan pemindahan
barang serta hak milik atas penguasaan produk tersebut, mulai dari pedagang
besar, pedagang menengah, dan pengecer sampai akhirnya ke tangan konsumen. Jadi
saluran distribusi menyangkut aliran produk dan hak milik atau penguasaan atas
produk tersebut.
2.5.JENIS-JENIS
PUPUK ORGANIK
Macam-macam
Pupuk Organik Cair Berdasarkan teknik pembuatannya, pupuk organik cair terbagi
menjadi 2 macam, antara lain:
1.Pupuk
organik cair
secara sederhana Pupuk organik cair
ini dibuat dengan cara yang sederhana, yaitu menggunakan bahan-bahan yang mudah
didapatkan, seperti limbah peternakan,
limbah pertanian, dan beberapa bahan organik lain yang dibutuhkan.
a) Pupuk
organik cair berbahan dasar limbah peternakan
Beberapa bahan yang berasal dari
limbah peternakan dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik cair, seperti urin
hewan ternak, kotoran ternak, susu basi, dan limbah peternakan lainnya. Urin
sapi merupakan suatu bahan organik yang mengikat zat pembangun berupa unsur fosfor secara baik. Pupuk ini
dapat diaplikasikan melalui akar tanaman dengan cara menyiramkannya ke media
tanam.Selain itu, pupuk ini juga dapat diaplikasikan melalui daun dengan cara
menyemprotkannya ke permukaan daun.
b) Pupuk
organik cair berbahan dasar limbah pertanian
Beberapa bahan yang berasal dari
limbah pertanian dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik cair, seperti
dedaunan, buah- buahan yang sudah busuk, air kelapa, dan limbah pertanian
lainnya. Ranggaet al.(2008) menyatakan bahwa air kelapa mengandung unsur kalium
cukup banyak. Selain kaya mineral, air kelapa juga mengandung gula dan protein.
Mineral lain yang terkandung dalam air kelapa, antara lain natrium (Na),
kalsium (Ca), magnesium (Mg), besi (Fe),
tembaga (Cu), fosfor (P) dan sulfur (S). Disamping itu, air kelapa juga
mengandung berbagai macam vitamin, seperti asam
sitrat, asam nikotinat, asam pantotenal, asam folat, niacin, riboflavin,Dan
thiamin.Pupuk ini dapat diaplikasikan melalui akar tanaman dengan cara
menyiramkannya ke media tanam. Selain itu, pupuk ini juga dapat diaplikasikan melalui daun dengan
cara menyemprotkannya ke permukaan daun.
2.Pupuk organik cair hasil industri
Pupuk organik cair ini diproduksi
secara industrial sehingga menghasilkan bermacam-macam merek dagang yang
komersial dan memiliki spesifikasi tertentu. Biasanya pupuk organik ini
mencantumkan komposisi unsur hara yang terkandung secara jelas. Contoh pupuk organik
cair ini, antara lain: Elang Biru, Promo, Superbiota Plus, Organik RI 1, Super
A1, Super Boy, Sitto, Nutrisi Saputra, dan Biokultur.
2.6.Aplikasi
Pupuk Organik Cair
Aplikasi
pupuk organik cair dapat dilakukan dengan 2 cara, antara lain: aplikasi melalui
akar tanaman dan aplikasi melalui daun tanaman.
1. Aplikasi
melalui akar tanaman
Cara ini biasanya dilakukan dengan
mengaplikasikan pupuk secara langsung ke media tanam, seperti tanah. Taufika
(2011) menyatakan bahwa tanaman akan mudah mengatur penyerapan komposisi pupuk
yang dibutuhkan jika terjadi kelebihan kapasitas pupuk organik cair yang
diberikan pada tanah karena bentuknya yang cair.
Pupuk organik cair dalam pemupukan
jelas lebih merata, tidak akan terjadi penumpukan konsentrasi pupuk di satu
tempat. Hal ini disebabkan pupuk organik
cair 100 % larut.
2. Aplikasi
melalui daun tanaman
Aplikasi pupuk melalui daun tanaman
ini biasa dikenal dengan nama foliar application.Pupuk disemprotkan pada
permukaan daun. Hal ini dilakukan sebagai cara untuk melengkapi pemberian pupuk
melalui tanah untuk meminimalisir gejala kekahatan yang mungkin muncul,
terutama hara mikro dan hara yang immobil dalam tubuh tanaman. Hara masuk ke
dalam tubuh tanaman melalui mulut stomata secara difusi atau osmosis. Pupuk disemprotkan
langsung kepada daun dengan alat penyemprot biasa (hand sprayer).Aplikasi pupuk ini disesuaikan juga
dengan dosis atau takaran dan waktu aplikasi yang dianjurkan agar pertumbuhan
dan hasil tanaman dapat optimal.
2.7.Kelebihan
Penggunaan Pupuk Cair Organik
Berikut ini ialah keuntungan yang dapat kita
peroleh apabila menggunakan pupuk cair organik :
1. Pupuk
organik cair memiliki jumlah kandungan nitrogen, fosfor, kalium, dan air yang
lebih banyak jika dibandingkan dengan pupuk organik padat yang berbahan dasar
kotoran sapi padat.
2. Bentuk
pupuk organik cair yang berupa cairan mempermudah tanaman dalam menyerap
unsur-unsur hara yang terkandung di dalamnya.
3. Pupuk
organik cair mengandung zat perangsang tumbuh yang dapat digunakan sebagai
pengatur tumbuh tanaman (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, 2012).
4. Pada
pupuk organik cair yang berbahan dasar urin hewan ternak, aroma atau bau yang
dihasilkan sangat khas sehingga dapat mencegah datangnya berbagai hama tanaman.
5. Jika
dibandingkan dengan pupuk anorganik, pupuk organik cair ini memiliki sifat yang
aman bagi kesehatan dan ramah terhadap lingkungan.
2.8.Kendala
Penggunaan Pupuk Organik Cair
Sedangkan
kendala yang dihadapi selamapenggunaan pupuk cair organik ialah :
1. Respon
yang ditunjukkan oleh penggunaan pupuk organik cair terhadap produksi tanaman
tidak secepat seperti menggunakan pupuk anorganik (kimia buatan).
2. Membutuhkan
banyak tenaga kerja untuk mengaplikasikan pupuk pada masing-masing tanaman.
3. Membutuhkan
waktu yang relatif lebih lama karena aplikasi pupuk diharapkan merata untuk
masing-masing tanaman, khususnya yang diaplikasikan melalui daun.
4. Tidak
semua pupuk organik cair memiliki komposisi kandungan unsur hara secara jelas
sehingga pemberian dosis pupuk terhadap tanaman sulit untuk ditentukan.
2.9.MANFAAT PUPUK BIO SLURRY
Adapun manfaat dari pupuk
ini adalah sebagai berikut:
1.
Meningkatkan kesehatan
dan produktifitas tanaman
2.
Merangsang pertumbuhan
jaringan tanaman
3.
Meningkatakan
kompensasi tanaman
4.
Mengaktifkan tata
kehidupan tanah
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah yang kami buat adalah bahwa pupuk
organik memiliki manfaat yang banyak untuk tanaman,karena mengandung banyak bahan
kimia yang dibutuhkan oleh tanaman secara alami.pupuk BIO SLURY diolah dengan
campuran bahan dari tumbuhan dan kotoran hewan yang baik untuk tanaman.dengan
harga yang terjangkau dan hasil yang memuaskan
3.2 Saran
Berikut ini merupakan beberapa saran yang dapat
dilakukan untuk mengatasi kendala pada penggunaan pupuk organik cair.
1. Diperlukan
peran nyata dari pemerintah dalam menggiatkan program pertanian organik sebagai salah satu bentuk
dukungan terhadap pertanian
berkelanjutan sehingga para petani mengetahui peran dan manfaat pupuk
organik cair bagi tanaman dan lingkungan.
2.
Untuk menghindari kekhawatiran para
petani akan lambatnya respon dari
penggunaan pupuk organik cair terhadap produktivitas tanamannya
dibandingkan dengan penggunaan pupuk anorganik, maka penggunaan pupuk organik cair masih perlu diikuti dengan
penggunaan pupuk anorganik dengan jumlah yang terbatas. Hal ini berkaitan juga
dengan pentingnya pengetahuan tentang
pupuk berimbang sehingga antara waktu, tenaga, dan jumlah pupuk yang digunakan
menjadi lebih efektif dan efisien, serta bersifat lebih aman dan ramah terhadap
lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/9050100/Bauran_Pemasaran_7P_