bagi teman teman yang lagi butuh referensi untuk membuat makalah bisa di simak contoh makalah pemanasan global berikut ini
Makalah Pemanasan global
Kata
pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan ke
hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,Karena dengan nikmat, rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini.Makalah yang berjudul Pemanasan
Global (Global Warming) merupakan makalah yang di ajukan sebagai
salah satu syarat tugas mata kulian Ilmu Kealaman Dasar.Kami menyadari
sepenuhnya bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
sebagaimana yang di harapkan, meskipun waktu, tenaga, dan pikiran
telah di perjuangkan dengan segala keterbatasan yang kami
miliki, demi terselesainya makalah ini. Namun, makalah yang tertuang dapat
memberi manfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca umumnya serta para
mahasiswa STIE KRISWINA pada khususnya.Pada dasarnya dalam proses
penulisan makalah ini, kami mengalami berbagai kesulitan, akan tetapi dengan
adanya bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak dan teman-teman
mahasiswa, puji Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis perlu menyampaikan ucapan terima kasih
dan Tuhan Yesus Memberkati kita semua.AMIN
BAB 1
Pendahuluan
A. Latar
Belakang Makalah
Dalam beberapa tahun terakhir, isu pemanasan
global semakin sering dibicarakan baik dalam skala kecil sampai tingkat
internasional. Makalah ini akan membahas gambaran umum pemanasan global,
aktivitas manusia dan peranannya dalam pemanasan global beserta akibat
dari pemanasan global itu sendiri. Kami juga menyertakan beberapa usaha
yang dilakukan manusia untuk mengendalikan pemanasan global.
Secara umum pemanasan
global didefinisikan dengan meningkatkan suhu permukaan bumi oleh
gas rumah kaca akibat aktivitas manusia.Meski suhu lokal berubah-ubah
secara alami, dalam kurun waktu 50 tahun terakhir suhu global cenderung
meningkat lebih cepat dibandingkan data yang terrekam sebelumnya.Dan sepuluh tahun terpanas terjadi setelah
tahun 1990. Isu pemanasan global begitu berkembang akhir-akhir ini.Pemeran
utamanya tentu saja manusia dengan berbagai aktivitasnya.
Pemanasan global telah menyebabkan perubahan
iklim yang signifikan, sepertiyang terjadi di negara kita, efek dari pemanasan
ini telah menyebabkan perubahan iklim yang ekstrim.Di beberapa daerah
sering terjadi hujan lebat yang mengakibatkan banjir bandang dan longsor,
munculnya angin puting beliung, bahkan kekeringan yang mengancam jiwa
manusia. Makalah ini akan membahas Definisi Pengertian Pemanasan Global,
Dampak dari Pemanasan Global, Akibat dari Pemanasan Global, Cara mencengah
Pemanasan Global, Mengukur pemanasan global dan Bencana Besar
Yang di akibatkan oleh adanya Pemanasan Global.
Seperti yang telah kita ketahui segala sumber
energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi
tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak.
Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi
panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian
panas dan memantulkan kembali sisanya sebagai radiasi infra merah
gelombang panjang ke angkasa luar. Namun, sebagian panas tetap terperangkap di
atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca yang menjadi
perangkap gelombang radiasi ini.
Gas-gas ini menyerap dan memantulkan
kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya
panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi
berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata bumi terus meningkat.
B.
Perumusan Masalah
Perumusan Masalah
Berdasarkan makalah yang kami diskusikan dan
pembatasan masalah,maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
Definisi Pengertian Pemanasan Global, Dampak
dari Pemanasan Global, Akibat dari Pemanasan Global, Cara mencengah Pemanasan
Global,Mengukur pemanasan global dan Bencana Besar Yang di akibatkan oleh
adanya Pemanasan Global
C. Tujuan
dan Manfaat Makalah
Tujuan :
Untuk mengetahui Definisi Pengertian
Pemanasan Global, Dampak dari Pemanasan Global, Akibat dari Pemanasan Global,
Cara mencengah Pemanasan Global, dan Bencana Besar Yang di
akibatkan oleh adanya Pemanasan Global
Manfaat :
1. Untuk
memperoleh data,fakta,dan informasi tentang Definisi Pengertian Pemanasan
Global, Dampak dari Pemanasan Global, Akibat dari Pemanasan Global, Cara
mencengah Pemanasan Global, dan Bencana Besar Yang di akibatkan
oleh adanya Pemanasan Global
2. Untuk
memperkaya dan menambah ilmu pengetahuan, khususnya yang berhubungan dengan
Pemanasan Global (Global Warming)
Bab
II
Pembahasan
2.1.Pengertian Pemanasan Global (Global
warming)
Pemanasan global ( Global
Warming )adalah adanya proses peningkatan suhurata-rata atmosfer, laut,
dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi
telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33
± 0.32 °F)
selama seratus tahun terakhir. Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek
IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C
(2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.
2.2.Penyebab Pemanasan Global (Global warming)
1. Efek Rumah Kaca
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi
berasal dari Matahari.Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi
gelombang pendek. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah menjadi
panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan
memantulkan kembali sisanya.sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi
akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida,
sulfur dioksida dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini.
Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan
Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini
terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus
meningkat.
Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh
segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi
sangat dingin. Dengan suhu rata-rata sebesar 15 °C bumi sebenarnya telah lebih
panas 33 °C dari suhunya semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya
-18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi
sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan
mengakibatkan pemanasan global.
2. Efek Umpan Balik
Penyebab pemanasan global juga dipengaruhi
oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada
penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca
seperti CO2, pemanasan pada awalnya akanmenyebabkan lebih banyaknya air yang
menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan
akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya
suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya
lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri.Umpan balik ini hanya
berdampak secara perlahan-lahan.Efek umpan balik karena pengaruh awan sedang
menjadi objek penelitian saat ini. Bila dilihat dari bawah, awan akan
memantulkan kembali radiasi infra merah ke permukaan, sehingga akan meningkatkan
efek pemanasan. Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan
memantulkan cahaya (albedo) oleh es.Ketika suhu global meningkat, es yang
berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan
dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik
daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila
dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi
Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es
yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.
Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga
akan berkurang bila ia menghangat, hal ini diakibatkan oleh menurunnya tingkat
nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan diatom daripada
fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang rendah.
3. Variasi Matahari
Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa
variasi dari Matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan,
dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme
ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas
Matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan
mendinginkan stratosfer.
Ada beberapa hasil penelitian yang menyatakan
bahwa kontribusi Matahari mungkin telah diabaikan dalam pemanasan global. Dua
ilmuwan dari Duke University memperkirakan bahwa Matahari mungkin telah
berkontribusi terhadap 45-50% peningkatan suhu rata-rata global selama periode
1900-2000, dan sekitar 25-35% antara tahun 1980 dan 2000.
2.4.Dampak Pemanasan Global (Global
warming)
Para ilmuan menggunakan
model komputer dari temperatur, pola presipitasi, dan sirkulasi atmosfer untuk
mempelajari pemanasan global.Berdasarkan model tersebut, para ilmuan telah
membuat beberapa prakiraan mengenai dampak pemanasan global terhadap cuaca,
tinggi permukaan air laut, pantai, pertanian,
kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia.
Dampak-dampaknya diantaranya :
1. Iklim
Mulai Tidak Stabil
Para ilmuan memperkirakan
bahwa selama pemanasan global,Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju
ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah
subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih
cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur
pada musim dingin dan
malam hari akan cenderung untuk meningkat.
Daerah hangat akan menjadi
lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Para ilmuan
belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut
malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini
disebabkan karena uap air merupakan gas
rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan
efek insulasi pada
atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang
lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari kembali ke angkasa
luar, dimana hal
ini akan menurunkan proses pemanasan. Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan
curah hujan, secara rata-rata (Curah hujan di seluruh dunia telah meningkat
sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini). Badai akan
menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah.
Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan
bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane)
yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar.
Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin
mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.
2. Peningkatan
permukaan laut
Ketika atmosfer menghangat,
lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar
dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es
di kutub, terutama sekitar Greenland,
yang lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia
telah meningkat 10 – 25 cm (4 – 10 inchi) selama abad ke-20, dan para
ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 – 88 cm (4 – 35 inchi)
pada abad ke-21.
Perubahan tinggi muka laut
akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai. Kenaikan 100 cm (40
inchi) akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda,
17,5 persen daerah Bangladesh,
dan banyak pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir
akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air
pasang akan meningkat di daratan. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana
yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara
miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai.Bahkan sedikit
kenaikan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi ekosistem pantai. Kenaikan
50 cm (20 inchi) akan menenggelamkan separuh dari rawa-rawa pantai
di Amerika Serikat.
Rawa-rawa baru juga akan terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan daerah
yang sudah dibangun. Kenaikan muka laut ini akan menutupi sebagian besar dariFlorida Everglades.
Jika emisi gas rumah kaca terus meningkat,
para ahli memprediksi, konsentrasi karbondioksioda di atmosfer dapat meningkat
hingga tiga kali lipat pada awal abad ke-22 bila dibandingkan masa sebelum era
industri. Akibatnya, akan terjadi perubahan iklim secara dramatis. Walaupun
sebenarnya peristiwa perubahan iklim ini telah terjadi beberapa kali sepanjang
sejarah Bumi, manusia akan menghadapi masalah ini dengan risiko populasi yang
sangat besar.
3. Suhu
global cenderung meningkat
Orang mungkin beranggapan
bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya,
tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian Selatan Kanada,
sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah
hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi
kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah
pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat
menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang
berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa
tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit
yang lebih hebat.
4. Gangguan
ekologis
Hewan dan tumbuhan menjadi
makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian
besar lahan telah dikuasai manusia.Dalam pemanasan global, hewan cenderung
untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah
arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya
menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi
perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang
terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati.
Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub
mungkin juga akan musnah.
5. Dampak
sosial dan politik
Perubahan cuaca dan lautan dapat
mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang panas juga
dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan. Perubahan cuaca
yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub
utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam
(banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya bencana
alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat
pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti: diare, malnutrisi,defisiensi mikronutrien,
trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain.
Gradasi Lingkungan yang
disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi pada
waterborne diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula dengan polusi udara
hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya akan berkontribusi
terhadap penyakit-penyakit saluran pernafasan seperti asma, alergi,coccidiodomycosis, penyakit jantung dan paru kronis, dan
lain-lain.
6. Hilangnya
Lautan Es
Menurut WWF, bahkan pemanasan global kurang
dari 2°C dapat memicu hilangnya lautan es kutub utara dan pencairan lapisan es
di Greenland .Efek timbal balik kekuatan yang tak terduga ini adalah penyebab
terlampauinya titik-titik kritis tersebut. Hal ini akan menyebabkan peningkatan
permukaan laut beberapa meter secara global yang akan mengancam puluhan juta
manusia di dunia.
Kapasitas penyimpanan CO2 di lautan dan
daratan – penyerapan alami bumi– telah turun sekitar 5% selama lebih dari 50
tahun belakangan ini.Pada saat yang bersamaan, emisi CO2 manusia yang berasal
dari bahan bakar fosil terus meningkat – empat kali lipat lebih cepat di dekade
ini daripada dekade sebelumnya.WWF mendesak para pemerintah tersebut
memanfaatkan konferensi Poznan sebagai titik balik untuk menghindari arah
kehancuran yang sedang dituju oleh dunia saat ini.
2.5.Cara mencegah Pemanasan Global(Global warming)
1. Kurangi konsumsi daging. Berdasarkan penelitian, untuk menghasilkan 1 kg
daging, sumber daya yang dihabiskan setara dengan 15 kg gandum. Bayangkan
bagaimana kita bisa menyelamatkan bumi dari kekurangan pangan jika kita
mengurangi konsumsi daging. Peternakan juga penyumbang 18% jejak karbon dunia,
yang mana lebih besar dari sektor transportasi (mobil, motor, pesawat, dll).
Belum ditambah lagi dengan bahaya gas-gas rumah kaca tambahan yang dihasilkan
oleh aktivitas peternakan lainnya, seperti metana yang notabene 3 kali lebih
berbahaya dari CO2 dan gas NO yang 300 kali lebih berbahaya dari CO2. Dan yang
pasti banyak manfaat kesehatan dan spiritual jika mengurangi konsumsi daging.
2. Makan dan masaklah dari bahan yang masih segar. Menghindari makanan yang
sudah diolah atau dikemas akan menurunkan energi yang terbuang akibat proses
dan transportasi yang berulang-ulang. Makanan segar juga lebih sehat bagi
tubuh.
3. Beli produk lokal, hasil pertanian lokal lebih murah dan juga menghemat
energi, terutama jika menghitung energi dan biaya transportasinya. Makanan
organik lebih ramah lingkungan, tetapi periksa juga asalnya. Jika diimpor dari
daerah lain, kemungkinan emisi karbon yang dihasilkan akan lebih besar daripada
manfaatnya.
4. Daur ulang aluminium, plastik, dan kertas. Akan lebih baik lagi jika
Anda bisa menggunakannya berulang-ulang. Energi untuk membuat satu kaleng aluminium
setara dengan energi untuk menyalakan TV selama 3 jam.
5. Beli dalam kemasan besar. Akan jauh lebih murah, juga menghemat sumber
daya untuk kemasan. Jika terlalu banyak, ajaklah teman atau saudara Anda untuk
berbagi saat membelinya.
6. Matikan oven Anda beberapa menit sebelum waktunya. Jika tetap dibiarkan
tertutup, maka panas tersebut tidak akan hilang.
7. Hindari fast food. Fast food merupakan
penghasil sampah terbesar di dunia. Selain itu konsumsi fast food juga
buruk untuk kesehatan.
8. Bawa
tas yang bisa dipakai ulang. Bawalah sendiri tas belanja, dengan demikian Anda
mengurangi jumlah tas plastik/kresek yang diperlukan. Belakangan ini beberapa
pusat perbelanjaan besar di Indonesia sudah mulai mengedukasi pelanggannya
untuk menggunakan sistem seperti ini. Jadi sambutlah iktikad baik mereka untuk
menyelamatkan lingkungan.
9.
Gunakan
gelas yang bisa dicuci. Jika Anda terbiasa dengan cara modern yang selalu
menyajikan minum bagi tamu dengan air atau kopi dalam kemasan. Beralihlah ke
cara lama kita. Dengan menggunakan gelas kaca, keramik,
atau plastik food grade yang bisa dicuci dan dipakai ulang.
10Berbelanjalah di lingkungan
sekitar.Akan sangat menghemat biaya transportasi dan BBM.
2.6.Bencana Besar Akibat Pemanasan Global(Global warming)
Apa saja bencana mematikan yang ditimbulkan
oleh global warming ? Beberapa diperkirakan bakal terjadi puluhan tahun ke
depan, tapi sebagian lagi sudah terjadi sejak beberapa tahun yang lalu.
Silahkan simak bencana besar yang akan terjadi akibat global warming di bawah
ini. Hal ini bukan untuk menakut-nakuti , tapi mudah-mudahan bikin kita semua
tergerak untuk menjaga kelestarian alam yang hijau.
1. Gletser Menciut
Gletser adalah daratan yang terbuat dari
es.Gletser bakal ikut meleleh dan menciut seiring dengan bertambahnya suhu
bumi.Suhu bumi meningkat karena tingginya emisi gas rumah kaca di atmosfer.
Selama tahun 1990- 2005 saja suhu bumi naik 0,15 – 0,3 derajat celcius. Gletser
Himalaya yang memasok air ke sungai Gangga sekaligus menyediakan irigasi dan
suplai air minum untuk 500 juta penduduk,menyusut 37 meter pertahun.Gletser di
kutub semakin cepat mencair hingga membuat permukaan air laut di bumi naik.
2. Pulau Tenggelam
Indonesia , Amerika Serikat, dan Bangladesh
adalah beberapa negara yang paling terancam tenggelam. Bahkan beberapa pulau di
Indonesia sudah hilang tenggelam.Ini disebabkan mencairnya permukaan gletser di
kutub yang membuat volume air laut meningkat drastis.Menyusutnya hutan bakau
memperparah pasangnya air laut.Sekarang saja pasang air laut Pantai Kuta telah
membanjiri beberapa lobi hotel disekitarnya. Pulau Jawa juga bernasib sama ,
sampai saat ini permukaan Teluk Jakarta sudah naik 0,8 cm. Dan kalau suhu bumi
terus naik , tahun 2050 derah-daerah Jakarta dan Bekasi seperti Kosambi , Penjaringan
, Cilincing , Muaragembong , dan Tarumajaya akan terendam.
3. Badai
Badai memang bisa terjadi karena kehendak
alam.Tapi suhu air yang menghangat akibat global warming mendukung terjadinya
badai yang jauh lebih kuat dan besar. Beberapa tahun belakangan ini ,
negara-negara di Eropa, Amerika, dan Karibia telah mengalami begitu banyak
badai dibandingkan abad sebelumnya. Bahkan badai-badai tersebut bukan cuma
badai biasa, namun masuk kategori badai mematikan , seperti badai katrina,badai
ike, badai nargis, badai rita,dll.
4. Gelombang Panas
Tahun 2003 lalu, Eropa diserang gelombang
panas alias heat wave , yang menewaskan banyak orang. Mengejutkan ! Tapi
bencana ini sudah diperkirakan ratusan tahun yang lalu , tepatnya tahun 1900
oleh para ilmuwan di masa itu . Gelombang panas memang pernah terjad beberapa
kali di bumi , namun belakangan ini makin sering terjadi. Dan diperkirakan 40
tahun lagi frekwensinya akan meningkat 100 kali lipat.
5. Kekeringan
Afrika, India, dan daerah-daerah kering
lainnya bakal menderita kekeringan lebih parah ! Air akan makin sulit di dapat
dan tanah tak bisa ditanami apa-apa lagi, hingga suplai makanan berkurang
drastis. Ilmuwan memperkirakan hasil tani negara-negara Afrika akan menurun 50
% di tahun 2020 , dan tingkat kekeringan di dunia meningkat 66 % . Tak
terbayang kalau kekeringan ini sampai terjadi di bumi ini.
6. Perang
dan Konflik
Negara yang kekurangan air dan bahan pangan
kemungkinan besar akan mengalami panik dan berubah jadi agresif. Lalu bukan tak
mungkin mereka berusaha saling merebut lahan yang belum rusak.
7. Penyakit
Merajalela
Malaria, demam berdarah , ebola , dan banyak penyakit yang dulu cuma di anggap
sebagai penyakit negara tropis , bisa menyebar ke berbagai negara Eropa yang
dikenal dingin. Penyebabnya apalagi kalau bukan banjir atau kekeringan yang
mengundang banyak hewan pembawa penyakit bersarang disana!!!
8. Perekonomian Kacau
Ladang tani , perkebunan yang biasanya
menghasilkan akan musnah ole banjir atau kekeringan. Penduduk akan di buat
makin menderita karena stok bahan pangan dan kebutuhan pokok lainnya akan jauh
berkurang dan harganya pasti akan melambung naik. Pemerintah juga membutuhkan
biaya yang banyak untuk membangun kembali wilayah yang terkena bencana dan
menanggulangi penyakit yang mewabah.
9. Ekosistem Hancur
Perubahan iklim yang terjadi akibat global
warming akan menghancurkan ekosistem yang ada. Setelah sebagian mahkluk hidup
di bumi musnah akibat bencana kekeringan, banjir , badai, atau ditenggelamkan
air laut, mahkluk hidup yang tersisa bakal mengalami kesulitan untuk bertahan
hidup. Penyebabnya adalah berkurangnya sumber air , udara bersih, bahan bakar ,
sumber energi , bahan makanan, obat-obatan yang dibutuhkan untuk survive.
10. Mahkluk Hidup Punah
Sebanyak 30 % mahkluk hidup yang ada sekarang
bakal musnah tahun 2050 kalau temperatur bumi terus naik. Spesies yang punah
ini kebanyakan yang habitatnya di tempat dingin .Hewan-hewan laut diperkirakan
banyak yang tak bisa bertahan setelah suhu air laut jadi menghangat.Kalau
tumbuhan dan hewan makin berkurang, jelas manusia akhirnya terancam karena
kekurangan bahan makanan.
Bab III
Penutup
3.1 KESIMPULAN
Pemanasan global telah menjadi permasalahan
yang menjadi sorotan utama umat manusia. Fenomena ini bukan lain diakibatkan
oleh perbuatan manusia sendiri dan dampaknya diderita oleh manusia itu juga.
Untuk mengatasi pemanasan global diperlukan usaha yang sangat keras karena
hampir mustahil untuk diselesaikan saat ini. Pemanasan global memang sulit
diatasi, namun kita bisa mengurangi efeknya.Penangguangan hal ini adalah
kesadaran kita terhadap kehidupan bumi di masa depan. Apabila kita telah
menanamkan kecintaan terhadap bumi ini maka pmanasan global hanyalah sejarah
kelam yang pernah menimpa bumi ini.
Berdasarkan pembahasan diatas dapat
disimpulkan bahwa pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata dunia
baik di daratan, lautan maupun di atmosfer bumi. Pemanasan global disebabkan
oleh efek rumah kaca dan efek umpan balik karena efek rumah kaca ini
sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya,
planet ini akan menjadi sangat dingin. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas
tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global. Dan
menurut Laporan Perserikatan Bangsa Bangsa tentang peternakan dan lingkungan
yang diterbitkan pada tahun 2006 mengungkapkan bahwa, “industri peternakan
adalah penghasil emisi gas rumah kaca yang terbesar (18%), jumlah ini lebih
banyak dari gabungan emisi gas rumah kaca seluruh transportasi di seluruh dunia
(13%). ”Hampir seperlima (20 persen) dari emisi karbon berasal dari
peternakan.Jumlah ini melampaui jumlah emisi gabungan yang berasal dari semua
kendaraan di dunia.
3.2 SARAN
Kehidupan ini berawal dari kehidupan di bumi
jauh sebelum makhluk hidup ada.Maka dari itu untuk menjaga dan melestarikan
bumi ini harus beberapa dekadelah kita memikirkannya.Sampai pada satu sisi
dimana bumi ini telah tua dan memohon agar kita menjaga serta
melstarikannya.Marilah kita bergotong royong untuk menyelematkan bumi yang
telah memberikan kita kehidupan yang sempurna ini. Stop global warming. Kami
menerima saran dari pembaca untuk kami perbaiki dan kami sempurnakan.
DAFTAR PUSTAKA